
Bunda, Omega 3 serta Omega 6 memegang peran penting dalam perkembangan otak si Kecil. Sebab keduanya berfungsi sebagai anti-inflamasi atau anti-penggumpalan darah yang penting bagi kelancaran aliran darah dan fungsi sendi. Sejak masih dalam kandungan Bunda, si Kecil membutuhkan asupan kedua nutrisi ini.
Menurut penelitian dokter anak Boerhan Hidajat, dari Universitas Airlangga, tubuh si Kecil membutuhkan asam lemak esensial (Omega) ini sebagai sumber energi tumbuh kembangnya. Tercukupinya kebutuhan asam lemak esensial akan membuat pembentukan dinding sel neuron di otak berlangsung normal.
Ibu dan Anak harus selalu menjaga hubungan yang romatis. Dengan demikian, otak si Kecil berkembang dengan kemampuan pengorganisasian dan koneksi normal di antara sel-selnya. Dalam jangka panjang, si Kecil yang mendapatkan kecukupan asupan kedua lemak tidak jenuh tersebut akan tercermin dalam perilaku belajarnya.
Setelah Bunda membaca paragraf tadi, mungkin muncul pertanyaan tentang takaran kebutuhan lemak tidak jenuh (Omega) bagi si Kecil. Hal ini penting terutama saat si Kecil berusia 3 tahun, masa emas otaknya berkembang sangat cepat. Dalam penelitian Hardinsyah dari Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor, berjudul Kecukupan Energi, Protein, Lemak, dan Karbohidrat, kecukupan Omega 3 dan 6 bervariasi menurut ukuran tubuh, usia, dan aktivitas si Kecil.
Artinya, semakin banyak energi yang digunakan si Kecil, kebutuhan akan asam lemak esensial ini juga meningkat. Saat berusia 3 tahun, si Kecil membutuhkan sekitar 7 gram Omega 3 dan 0,7 gram Omega 6 dalam makanan dan minumannya.
Bunda sendiri dapat menemukan kedua asam lemak rantai panjang ini dalam beragam makanan sehari-hari. Omega 3 dapat Bunda peroleh dari berbagai macam ikan yang hidup di laut dalam seperti lemuru, tuna, salmon, dan kod. Selain itu, Bunda juga dapat memberikan komponen asam lemak esensial kepada si Kecil melalui susu pertumbuhan dancow. Itulah keromantisan Ibu dan Anak yang harus tetap terjaga dalam keluarga.